KOPERASI LESTARI - Kemarin, genap 6 tahun meninggalnya Presiden RI kedua Soeharto. Pak Soeharto wafat pada Minggu, 27 Januari 2008. Banyak kisah menarik seputar penguasa Orde Baru yang berkuasa 32 tahun lalu itu.
Di hari-hari terakhirnya, Soeharto juga sempat mengomentari kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ). Hal ini dituturkan Mayjen (Purn) Issantoso di sela-sela bedah buku 'Pak Harto The Untold Stories' di Gramedia Matraman Raya, Jakarta, Sabtu (19/11/2011) lalu.
"Saya pernah tanya pada Pak Harto, kok jadi seperti ini sekarang. Pak Harto bilang Bambang ( SBY ) itu pintar, tapi sayang menterinya tidak nyambung," ujar Mayjen (Purn) Issantoso.
Is menuturkan Soeharto menilai SBY
terlalu kompromistis dengan partai pendukungnya untuk pengangkatan
menteri. Banyak menteri dari parpol yang kemudian malah tak menurut.
Harusnya SBY pilih saja orang-orang yang loyal padanya.Di hari-hari terakhirnya, Soeharto juga sempat mengomentari kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ). Hal ini dituturkan Mayjen (Purn) Issantoso di sela-sela bedah buku 'Pak Harto The Untold Stories' di Gramedia Matraman Raya, Jakarta, Sabtu (19/11/2011) lalu.
"Saya pernah tanya pada Pak Harto, kok jadi seperti ini sekarang. Pak Harto bilang Bambang ( SBY ) itu pintar, tapi sayang menterinya tidak nyambung," ujar Mayjen (Purn) Issantoso.
"Kalau dari Demokrat ya banyak saja dari Demokrat, jangan dari PPP atau lainnya," ujar Is, menirukan ucapan Soeharto saat itu.
Namun rupanya Soeharto pun lupa, tak selamanya para menterinya pun loyal.
Harmoko, BJ Habibie dan Ginandjar Kartasasmita yang berkali-kali menjadi menteri kesayangan Soeharto pun akhirnya memilih berseberangan.