KOPERASI LESTARI - Deputi Bidang
Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM M. Taufik
menyatakan para pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia harus mendapatkan
manfaat langsung dari pertemuan APEC yang acara puncaknya digelar di
Bali.
"APEC ini harus mendatangkan keuntungan, baik langsung maupun jangka panjang, untuk pelaku koperasi dan UMKM kita," katanya di Jakarta, Kamis.
Ia juga meminta para pelaku KUMKM untuk aktif turut serta memanfaatkan momen APEC tersebut guna memperluas jejaring pemasaran dan menembus pasar global.
Pihaknya sendiri menggelar pameran khusus untuk KUMKM sebagai salah satu rangkaian acara APEC yakni Indonesia International SME Exhibition di Bali.
"Acara ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku KUMKM yang kita fasilitasi," katanya.
Kementeriannya juga menjadi tuan rumah pertemuan menteri UKM negara-negara Asia Pacific Cooperation di Bali pada 2--7 September 2013.
"Melalui pameran ini, kita ingin mengabarkan pada dunia bahwa produk KUKM kita mampu bersaing di pasar global. Kebetulan juga saat bersamaan digelar event skala internasional di Bali. Seperti APEC, SME APEC, Woman`s APEC, dan Miss World. Mereka itulah target pasar dari pameran ini," katanya.
Oleh karena itu, kata Taufik, target transaksi ritel dari pameran dipatok sebesar Rp10 miliar dengan jumlah pengunjung 30 ribu orang selama empat hari pameran merupakan sesuatu yang masuk akal.
"Itu belum termasuk bila ada pelaku KUKM kita yang bermitra dengan pihak luar negeri," katanya.
"APEC ini harus mendatangkan keuntungan, baik langsung maupun jangka panjang, untuk pelaku koperasi dan UMKM kita," katanya di Jakarta, Kamis.
Ia juga meminta para pelaku KUMKM untuk aktif turut serta memanfaatkan momen APEC tersebut guna memperluas jejaring pemasaran dan menembus pasar global.
Pihaknya sendiri menggelar pameran khusus untuk KUMKM sebagai salah satu rangkaian acara APEC yakni Indonesia International SME Exhibition di Bali.
"Acara ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku KUMKM yang kita fasilitasi," katanya.
Kementeriannya juga menjadi tuan rumah pertemuan menteri UKM negara-negara Asia Pacific Cooperation di Bali pada 2--7 September 2013.
"Melalui pameran ini, kita ingin mengabarkan pada dunia bahwa produk KUKM kita mampu bersaing di pasar global. Kebetulan juga saat bersamaan digelar event skala internasional di Bali. Seperti APEC, SME APEC, Woman`s APEC, dan Miss World. Mereka itulah target pasar dari pameran ini," katanya.
Oleh karena itu, kata Taufik, target transaksi ritel dari pameran dipatok sebesar Rp10 miliar dengan jumlah pengunjung 30 ribu orang selama empat hari pameran merupakan sesuatu yang masuk akal.
"Itu belum termasuk bila ada pelaku KUKM kita yang bermitra dengan pihak luar negeri," katanya.