KOPERASI LESTARI - Sebuah sampel es dari Siberia diambil para peneliti untuk dilakukan
penelitian. Setelah dicairkan, ternyata ditemukan sebuah virus mematikan
yang telah lama mati suri.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (3/3), virus ini pun bisa saja jadi wabah mengerikan jika nantinya tersebar lagi di masyarakat. Pasalnya, jika es di Siberia mencair seluruhnya, maka virus itu pun akan tersebar.
Virus dengan nama Pithovirus sibericum ini sendiri diketahui telah membeku selama 30 ribu tahun lamanya. Ini merupakan virus DNA raksasa berdasarkan ukuran maupun gen yang dibawanya.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (3/3), virus ini pun bisa saja jadi wabah mengerikan jika nantinya tersebar lagi di masyarakat. Pasalnya, jika es di Siberia mencair seluruhnya, maka virus itu pun akan tersebar.
Virus dengan nama Pithovirus sibericum ini sendiri diketahui telah membeku selama 30 ribu tahun lamanya. Ini merupakan virus DNA raksasa berdasarkan ukuran maupun gen yang dibawanya.
Virus itu sendiri disebut memang tidak akan membahayakan manusia atau hewan. Namun, sebenarnya masih ada saudara dari virus itu yang tersimpan di dinginnya es Siberia.
Sekali lagi, jika es di Siberia mencair, maka virus yang lebih bahaya dari Pithovirus sibericum akan tersebar. Efeknya tentu sangat membahayakan seperti persebaran virus H5N1.
"Faktanya mungkin saja kita akan mengidap virus yang pernah menyerang Neanderthal ribuan tahun lalu, dan pernyataan bahwa virus bisa diberantas adalah bohong (virus ini salah satu contohnya)," kata peneliti dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.
Tak seperti virus lainnya, virus raksasa ini bentuk fisiknya bisa dilihat jelas lewat mikroskop. Dengan begitu diperkirakan penanggulangannya jika sudah masuk ke tubuh manusia pun akan sulit dilakukan.