Israel - Hamas : Sepakat Genjatan Senjata 3 Hari Tanpa Syarat - Israel
dan Palestina termasuk kelompok militan Hamas telah sepakat untuk gencatan
senjata kemanusiaan 72 jam di Gaza. Demikian disampikan pejabat dan mediator
Mesir.
Gencatan senjata ini akan dimulai pada pada Selasa pukul 08.00 waktu setempat (05.00 GMT). Senin kemarin, Israel mengadakan genjatan senjata 'jendela kemanusiaan' di Gaza, tapi kembali melakukan operasi militernya.
Belum lama ini ada pembahasan pada Senin kemarin oleh berbagai kelompok Palestina di Kairo, walaupun Israel tidak hadir. Namun, seorang pejabat senior Israel kemudian mengatakan kepada BBC menerima draft usulan perundingan di Mesir itu.
Israel akan menerima draft usulan Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat, tanpa prasyarat dan selama 72 jam. Sementara juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa Hamas menerima genjatan senjata 72 jam itu.
Seorang pejabat senior Mesir mengatakan kepada kantor berita AFP, "kontak Mesir dengan pihak-pihak terkait telah mencapai komitmen untuk gencatan senjata 72 jam di Gaza."
Mesir mengatakan gencatan senjata diharapkan diikuti oleh perundingan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan pemulihan stabilitas.
Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Kairo dalam waktu beberapa hari mendatang. Adapun perwakilan Palestina sudah berada di Mesir untuk siap berunding.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat menegaskan operasi militer di Gaza akan terus berlangsung hingga 'ketenangan dan keamanan' kembali bagi warga Israel.
Pernyataan itu disampaikannya setelah Klik 'masa kemanusiaan' Klik selama tujuh jam yang ditetapkan Israel di Gaza.
Netanyahu menyatakan, Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak 8 Juli lalu dengan tujuan untuk mengakhiri serangan roket Hamas.
Genjata senjata 7 jam 'masa kemanusiaan' Israel akhirnya pecah tak lama setelah menyatakan genjatan senjata tersebut. Israel mengatakan sejumlah roket ditembakkan dari Hamas di Gaza selama 'masa kemanusiaan' itu. Baik Israel maupun Hamas saling menuduh telah melanggar kesepakatan itu.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan hingga saat ini sekitar 1.860 warga Palestina tewas, sebagian besar warga sipil dengan 9.400 cedera sejak awal konflik empat pekan lalu.
Di pihak Israel, 67 orang tewas namun hanya tiga warga sipil, termasuk seorang pekerja warga Tahiland, selebihnya adalah tentara.
Gencatan senjata ini akan dimulai pada pada Selasa pukul 08.00 waktu setempat (05.00 GMT). Senin kemarin, Israel mengadakan genjatan senjata 'jendela kemanusiaan' di Gaza, tapi kembali melakukan operasi militernya.
Belum lama ini ada pembahasan pada Senin kemarin oleh berbagai kelompok Palestina di Kairo, walaupun Israel tidak hadir. Namun, seorang pejabat senior Israel kemudian mengatakan kepada BBC menerima draft usulan perundingan di Mesir itu.
Israel akan menerima draft usulan Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat, tanpa prasyarat dan selama 72 jam. Sementara juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa Hamas menerima genjatan senjata 72 jam itu.
Seorang pejabat senior Mesir mengatakan kepada kantor berita AFP, "kontak Mesir dengan pihak-pihak terkait telah mencapai komitmen untuk gencatan senjata 72 jam di Gaza."
Mesir mengatakan gencatan senjata diharapkan diikuti oleh perundingan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan pemulihan stabilitas.
Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Kairo dalam waktu beberapa hari mendatang. Adapun perwakilan Palestina sudah berada di Mesir untuk siap berunding.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat menegaskan operasi militer di Gaza akan terus berlangsung hingga 'ketenangan dan keamanan' kembali bagi warga Israel.
Pernyataan itu disampaikannya setelah Klik 'masa kemanusiaan' Klik selama tujuh jam yang ditetapkan Israel di Gaza.
Netanyahu menyatakan, Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak 8 Juli lalu dengan tujuan untuk mengakhiri serangan roket Hamas.
Genjata senjata 7 jam 'masa kemanusiaan' Israel akhirnya pecah tak lama setelah menyatakan genjatan senjata tersebut. Israel mengatakan sejumlah roket ditembakkan dari Hamas di Gaza selama 'masa kemanusiaan' itu. Baik Israel maupun Hamas saling menuduh telah melanggar kesepakatan itu.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan hingga saat ini sekitar 1.860 warga Palestina tewas, sebagian besar warga sipil dengan 9.400 cedera sejak awal konflik empat pekan lalu.
Di pihak Israel, 67 orang tewas namun hanya tiga warga sipil, termasuk seorang pekerja warga Tahiland, selebihnya adalah tentara.
Sumber : Liputan6
Israel dan Palestina termasuk kelompok militan Hamas telah sepakat
untuk gencatan senjata kemanusiaan 72 jam di Gaza. Demikian disampikan
pejabat dan mediator Mesir.
Seperti dilansir BBC, Selasa (5/8/2014), gencatan senjata ini akan dimulai pada pada Selasa pukul 08.00 waktu setempat (05.00 GMT). Senin kemarin, Israel mengadakan genjatan senjata 'jendela kemanusiaan' di Gaza, tapi kembali melakukan operasi militernya.
Belum lama ini ada pembahasan pada Senin kemarin oleh berbagai kelompok Palestina di Kairo, walaupun Israel tidak hadir.
Namun, seorang pejabat senior Israel kemudian mengatakan kepada BBC menerima draft usulan perundingan di Mesir itu.
"Israel akan menerima draft usulan Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat, tanpa prasyarat dan selama 72 jam," ujar pejabat Israel itu.
Sementara juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa Hamas menerima genjatan senjata 72 jam itu.
Seorang pejabat senior Mesir mengatakan kepada kantor berita AFP, "kontak Mesir dengan pihak-pihak terkait telah mencapai komitmen untuk gencatan senjata 72 jam di Gaza."
Mesir mengatakan gencatan senjata diharapkan diikuti oleh perundingan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan pemulihan stabilitas.
Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Kairo dalam waktu beberapa hari mendatang. Adapun perwakilan Palestina sudah berada di Mesir untuk siap berunding.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat menegaskan operasi militer di Gaza akan terus berlangsung hingga 'ketenangan dan keamanan' kembali bagi warga Israel.
Pernyataan itu disampaikannya setelah Klik 'masa kemanusiaan' Klik selama tujuh jam yang ditetapkan Israel di Gaza.
Benjamin Netanyahu
Netanyahu menyatakan, Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak 8 Juli lalu dengan tujuan untuk mengakhiri serangan roket Hamas.
Genjata senjata 7 jam 'masa kemanusiaan' Israel akhirnya pecah tak lama setelah menyatakan genjatan senjata tersebut.
Israel mengatakan sejumlah roket ditembakkan dari Hamas di Gaza selama 'masa kemanusiaan' itu. Baik Israel maupun Hamas saling menuduh telah melanggar kesepakatan itu.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan hingga saat ini sekitar 1.860 warga Palestina tewas --sebagian besar warga sipil-- dengan 9.400 cedera sejak awal konflik empat pekan lalu.
Di pihak Israel, 67 orang tewas namun hanya tiga warga sipil, termasuk seorang pekerja warga Tahiland, selebihnya adalah tentara.
- See more at: http://news.liputan6.com/read/2086539/israel-dan-hamas-sepakat-gencatan-senjata-3-hari-tanpa-syarat#sthash.uKoRqxye.dpuf
Seperti dilansir BBC, Selasa (5/8/2014), gencatan senjata ini akan dimulai pada pada Selasa pukul 08.00 waktu setempat (05.00 GMT). Senin kemarin, Israel mengadakan genjatan senjata 'jendela kemanusiaan' di Gaza, tapi kembali melakukan operasi militernya.
Belum lama ini ada pembahasan pada Senin kemarin oleh berbagai kelompok Palestina di Kairo, walaupun Israel tidak hadir.
Namun, seorang pejabat senior Israel kemudian mengatakan kepada BBC menerima draft usulan perundingan di Mesir itu.
"Israel akan menerima draft usulan Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat, tanpa prasyarat dan selama 72 jam," ujar pejabat Israel itu.
Sementara juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa Hamas menerima genjatan senjata 72 jam itu.
Seorang pejabat senior Mesir mengatakan kepada kantor berita AFP, "kontak Mesir dengan pihak-pihak terkait telah mencapai komitmen untuk gencatan senjata 72 jam di Gaza."
Mesir mengatakan gencatan senjata diharapkan diikuti oleh perundingan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan pemulihan stabilitas.
Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Kairo dalam waktu beberapa hari mendatang. Adapun perwakilan Palestina sudah berada di Mesir untuk siap berunding.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat menegaskan operasi militer di Gaza akan terus berlangsung hingga 'ketenangan dan keamanan' kembali bagi warga Israel.
Pernyataan itu disampaikannya setelah Klik 'masa kemanusiaan' Klik selama tujuh jam yang ditetapkan Israel di Gaza.
Benjamin Netanyahu
Netanyahu menyatakan, Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak 8 Juli lalu dengan tujuan untuk mengakhiri serangan roket Hamas.
Genjata senjata 7 jam 'masa kemanusiaan' Israel akhirnya pecah tak lama setelah menyatakan genjatan senjata tersebut.
Israel mengatakan sejumlah roket ditembakkan dari Hamas di Gaza selama 'masa kemanusiaan' itu. Baik Israel maupun Hamas saling menuduh telah melanggar kesepakatan itu.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan hingga saat ini sekitar 1.860 warga Palestina tewas --sebagian besar warga sipil-- dengan 9.400 cedera sejak awal konflik empat pekan lalu.
Di pihak Israel, 67 orang tewas namun hanya tiga warga sipil, termasuk seorang pekerja warga Tahiland, selebihnya adalah tentara.
- See more at: http://news.liputan6.com/read/2086539/israel-dan-hamas-sepakat-gencatan-senjata-3-hari-tanpa-syarat#sthash.uKoRqxye.dpuf
Israel
dan Palestina termasuk kelompok militan Hamas telah sepakat untuk gencatan
senjata kemanusiaan 72 jam di Gaza. Demikian disampikan pejabat dan mediator
Mesir.
Seperti dilansir BBC, Selasa (5/8/2014), gencatan senjata ini akan dimulai pada pada Selasa pukul 08.00 waktu setempat (05.00 GMT). Senin kemarin, Israel mengadakan genjatan senjata 'jendela kemanusiaan' di Gaza, tapi kembali melakukan operasi militernya.
Belum lama ini ada pembahasan pada Senin kemarin oleh berbagai kelompok Palestina di Kairo, walaupun Israel tidak hadir.
Namun, seorang pejabat senior Israel kemudian mengatakan kepada BBC menerima draft usulan perundingan di Mesir itu.
"Israel akan menerima draft usulan Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat, tanpa prasyarat dan selama 72 jam," ujar pejabat Israel itu.
Sementara juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa Hamas menerima genjatan senjata 72 jam itu.
Seorang pejabat senior Mesir mengatakan kepada kantor berita AFP, "kontak Mesir dengan pihak-pihak terkait telah mencapai komitmen untuk gencatan senjata 72 jam di Gaza."
Mesir mengatakan gencatan senjata diharapkan diikuti oleh perundingan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan pemulihan stabilitas.
Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Kairo dalam waktu beberapa hari mendatang. Adapun perwakilan Palestina sudah berada di Mesir untuk siap berunding.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat menegaskan operasi militer di Gaza akan terus berlangsung hingga 'ketenangan dan keamanan' kembali bagi warga Israel.
Pernyataan itu disampaikannya setelah Klik 'masa kemanusiaan' Klik selama tujuh jam yang ditetapkan Israel di Gaza.
Benjamin Netanyahu
Netanyahu menyatakan, Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak 8 Juli lalu dengan tujuan untuk mengakhiri serangan roket Hamas.
Genjata senjata 7 jam 'masa kemanusiaan' Israel akhirnya pecah tak lama setelah menyatakan genjatan senjata tersebut.
Israel mengatakan sejumlah roket ditembakkan dari Hamas di Gaza selama 'masa kemanusiaan' itu. Baik Israel maupun Hamas saling menuduh telah melanggar kesepakatan itu.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan hingga saat ini sekitar 1.860 warga Palestina tewas --sebagian besar warga sipil-- dengan 9.400 cedera sejak awal konflik empat pekan lalu.
Di pihak Israel, 67 orang tewas namun hanya tiga warga sipil, termasuk seorang pekerja warga Tahiland, selebihnya adalah tentara.
- See more at: http://news.liputan6.com/read/2086539/israel-dan-hamas-sepakat-gencatan-senjata-3-hari-tanpa-syarat#sthash.uKoRqxye.dpuf
Seperti dilansir BBC, Selasa (5/8/2014), gencatan senjata ini akan dimulai pada pada Selasa pukul 08.00 waktu setempat (05.00 GMT). Senin kemarin, Israel mengadakan genjatan senjata 'jendela kemanusiaan' di Gaza, tapi kembali melakukan operasi militernya.
Belum lama ini ada pembahasan pada Senin kemarin oleh berbagai kelompok Palestina di Kairo, walaupun Israel tidak hadir.
Namun, seorang pejabat senior Israel kemudian mengatakan kepada BBC menerima draft usulan perundingan di Mesir itu.
"Israel akan menerima draft usulan Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat, tanpa prasyarat dan selama 72 jam," ujar pejabat Israel itu.
Sementara juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa Hamas menerima genjatan senjata 72 jam itu.
Seorang pejabat senior Mesir mengatakan kepada kantor berita AFP, "kontak Mesir dengan pihak-pihak terkait telah mencapai komitmen untuk gencatan senjata 72 jam di Gaza."
Mesir mengatakan gencatan senjata diharapkan diikuti oleh perundingan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan pemulihan stabilitas.
Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Kairo dalam waktu beberapa hari mendatang. Adapun perwakilan Palestina sudah berada di Mesir untuk siap berunding.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat menegaskan operasi militer di Gaza akan terus berlangsung hingga 'ketenangan dan keamanan' kembali bagi warga Israel.
Pernyataan itu disampaikannya setelah Klik 'masa kemanusiaan' Klik selama tujuh jam yang ditetapkan Israel di Gaza.
Benjamin Netanyahu
Netanyahu menyatakan, Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak 8 Juli lalu dengan tujuan untuk mengakhiri serangan roket Hamas.
Genjata senjata 7 jam 'masa kemanusiaan' Israel akhirnya pecah tak lama setelah menyatakan genjatan senjata tersebut.
Israel mengatakan sejumlah roket ditembakkan dari Hamas di Gaza selama 'masa kemanusiaan' itu. Baik Israel maupun Hamas saling menuduh telah melanggar kesepakatan itu.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan hingga saat ini sekitar 1.860 warga Palestina tewas --sebagian besar warga sipil-- dengan 9.400 cedera sejak awal konflik empat pekan lalu.
Di pihak Israel, 67 orang tewas namun hanya tiga warga sipil, termasuk seorang pekerja warga Tahiland, selebihnya adalah tentara.
- See more at: http://news.liputan6.com/read/2086539/israel-dan-hamas-sepakat-gencatan-senjata-3-hari-tanpa-syarat#sthash.uKoRqxye.dpuf
Israel dan Palestina termasuk kelompok militan Hamas telah sepakat
untuk gencatan senjata kemanusiaan 72 jam di Gaza. Demikian disampikan
pejabat dan mediator Mesir.
Seperti dilansir BBC, Selasa (5/8/2014), gencatan senjata ini akan dimulai pada pada Selasa pukul 08.00 waktu setempat (05.00 GMT). Senin kemarin, Israel mengadakan genjatan senjata 'jendela kemanusiaan' di Gaza, tapi kembali melakukan operasi militernya.
Belum lama ini ada pembahasan pada Senin kemarin oleh berbagai kelompok Palestina di Kairo, walaupun Israel tidak hadir.
Namun, seorang pejabat senior Israel kemudian mengatakan kepada BBC menerima draft usulan perundingan di Mesir itu.
"Israel akan menerima draft usulan Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat, tanpa prasyarat dan selama 72 jam," ujar pejabat Israel itu.
Sementara juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa Hamas menerima genjatan senjata 72 jam itu.
Seorang pejabat senior Mesir mengatakan kepada kantor berita AFP, "kontak Mesir dengan pihak-pihak terkait telah mencapai komitmen untuk gencatan senjata 72 jam di Gaza."
Mesir mengatakan gencatan senjata diharapkan diikuti oleh perundingan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan pemulihan stabilitas.
Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Kairo dalam waktu beberapa hari mendatang. Adapun perwakilan Palestina sudah berada di Mesir untuk siap berunding.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat menegaskan operasi militer di Gaza akan terus berlangsung hingga 'ketenangan dan keamanan' kembali bagi warga Israel.
Pernyataan itu disampaikannya setelah Klik 'masa kemanusiaan' Klik selama tujuh jam yang ditetapkan Israel di Gaza.
Benjamin Netanyahu
Netanyahu menyatakan, Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak 8 Juli lalu dengan tujuan untuk mengakhiri serangan roket Hamas.
Genjata senjata 7 jam 'masa kemanusiaan' Israel akhirnya pecah tak lama setelah menyatakan genjatan senjata tersebut.
Israel mengatakan sejumlah roket ditembakkan dari Hamas di Gaza selama 'masa kemanusiaan' itu. Baik Israel maupun Hamas saling menuduh telah melanggar kesepakatan itu.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan hingga saat ini sekitar 1.860 warga Palestina tewas --sebagian besar warga sipil-- dengan 9.400 cedera sejak awal konflik empat pekan lalu.
Di pihak Israel, 67 orang tewas namun hanya tiga warga sipil, termasuk seorang pekerja warga Tahiland, selebihnya adalah tentara.
- See more at: http://news.liputan6.com/read/2086539/israel-dan-hamas-sepakat-gencatan-senjata-3-hari-tanpa-syarat#sthash.uKoRqxye.dpuf
Seperti dilansir BBC, Selasa (5/8/2014), gencatan senjata ini akan dimulai pada pada Selasa pukul 08.00 waktu setempat (05.00 GMT). Senin kemarin, Israel mengadakan genjatan senjata 'jendela kemanusiaan' di Gaza, tapi kembali melakukan operasi militernya.
Belum lama ini ada pembahasan pada Senin kemarin oleh berbagai kelompok Palestina di Kairo, walaupun Israel tidak hadir.
Namun, seorang pejabat senior Israel kemudian mengatakan kepada BBC menerima draft usulan perundingan di Mesir itu.
"Israel akan menerima draft usulan Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat, tanpa prasyarat dan selama 72 jam," ujar pejabat Israel itu.
Sementara juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa Hamas menerima genjatan senjata 72 jam itu.
Seorang pejabat senior Mesir mengatakan kepada kantor berita AFP, "kontak Mesir dengan pihak-pihak terkait telah mencapai komitmen untuk gencatan senjata 72 jam di Gaza."
Mesir mengatakan gencatan senjata diharapkan diikuti oleh perundingan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan pemulihan stabilitas.
Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Kairo dalam waktu beberapa hari mendatang. Adapun perwakilan Palestina sudah berada di Mesir untuk siap berunding.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat menegaskan operasi militer di Gaza akan terus berlangsung hingga 'ketenangan dan keamanan' kembali bagi warga Israel.
Pernyataan itu disampaikannya setelah Klik 'masa kemanusiaan' Klik selama tujuh jam yang ditetapkan Israel di Gaza.
Benjamin Netanyahu
Netanyahu menyatakan, Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak 8 Juli lalu dengan tujuan untuk mengakhiri serangan roket Hamas.
Genjata senjata 7 jam 'masa kemanusiaan' Israel akhirnya pecah tak lama setelah menyatakan genjatan senjata tersebut.
Israel mengatakan sejumlah roket ditembakkan dari Hamas di Gaza selama 'masa kemanusiaan' itu. Baik Israel maupun Hamas saling menuduh telah melanggar kesepakatan itu.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan hingga saat ini sekitar 1.860 warga Palestina tewas --sebagian besar warga sipil-- dengan 9.400 cedera sejak awal konflik empat pekan lalu.
Di pihak Israel, 67 orang tewas namun hanya tiga warga sipil, termasuk seorang pekerja warga Tahiland, selebihnya adalah tentara.
- See more at: http://news.liputan6.com/read/2086539/israel-dan-hamas-sepakat-gencatan-senjata-3-hari-tanpa-syarat#sthash.uKoRqxye.dpuf