Cerpen - Susahnya Jadi Kaya

Cerpen - Susahnya Jadi Kaya - Dapatkah kamu membayangkan, jika kamu menjadi keturunan koruptor, bukan sekedar koruptor kelas teri atau kelas kakap, tetapi kelas ikan paus. Harus dikoreksi, sebab ikan paus bukan jenis ikan. tidak seperti teri dan kakap. Ikan paus ternyata jenis hewan mamalia, walaupun disebut ikan. Sebab itu diganti saja dengan hiu, Kelas hiu. Ini belum pernah disebut dalam percaturan menetapkan kelas koruptor. 

Cerpen ini mengemukakan bagaimana susahnya menjadi kaya. Bukan cara mencari uang supaya menjadi kaya. Sebab masalah tersebut sudah selesai, diselesaikan oleh leluhurmu yang sudah melakukan korupsi yang hasilnya bisa digunakan untuk membiayai hidup hingga tujuh turunan. Bukan hanya tujuh, tetapi sampai tiga belas, berpuluh puluh turunan atau bahkan tidak akan pernah habis. Sebab hasil korupsi yang triliyunan, setelah didepositokan, menjadi tak kunjung habis.

Oke, anggap saja kamu sekarang sudah kaya. Kamu memiliki segalanya entah dari mana hasil dari segalanya tersebut. Nah, sekarang kamu ingin beli mobil mewah, Tinggal angkat telpon penjual datang dengan membawa beberapa buah contoh mobil. Kamu tinggal menjatuhkan pilihan, maka setelah pasti pilihanmu, surat-surat (sementara) segera dapat kamu pegang dan sopir mu dapat membawamu kemana sajakamu mau. Kamu mau melancong keliling dunia, kamu tinggal telpon agen perjalanan, dan kamu langsung bisa pegang paspor dengan visa visanya, dan bisa didampingi body guard yang fasih semua bahasa. Semuanya terasa mudah.

Menyenangkan sekali bukan? Saat kamu miskin, jawabanmu bisa: ‘menyenangkan’. Tetapi ketika kamu kaya, jawabanmu berbeda: ‘Membosankan’. Benar-benar membosankan bilamana segalanya dapat dicapai dengan mudah. Tidak ada tantangan. Mana getar kehidupan seperti yang pernah kamu alami saat kamu masih miskin? Harus menabung seribu hingga dua ribu rupiah. Demi seribu rupiah, dan nafas lega kamu tarik saat apa yang kamu idamkan tercapai.

Tidak percaya? Sebelum kamu telanjur menjadi kaya, rasakan dulu nikmatnya menjadi miskin. Toh, leluhurmu yang super jujur dan ‘bodoh’ tidak mampu atau tidak berani melakukan korupsi. Coba saja!!!



Related : Cerpen - Susahnya Jadi Kaya