KOPERASI LESTARI - HAARP (High
Frequency Active Auroral Research Program) adalah alat atau senjata yang
dapat mengatur pikiran, gempa dan iklim dunia. Dengan teknologi mutakhir
sebagai senjata masa depan, HAARP dapat pula digunakan sebagai berikut :
1. Mengubah
keadaan atmosfir, membuat efek iklim dan cuaca suatu wilayah menjadi :
kekekeringan, hujan, banjir, bersalju, angin kencang, tornado bahkan badai dan
topan.
2. Pembuat
Gempa Bumi, membuat efek suatu wilayah menjadi diguncang gempa bumi.
Dan efek gempa bisa membuat Tsunami.
3. Mempengaruhi
pemikiran dan perilaku manusia disuatu daerah, wilayah, bangsa ataupun
negara. Mereka akan menjadi brutal, kasar, pembunuh dan psycopat alias gila.
HAARP untuk memicu gempa, cukup
memancarkan “frekuensi sangat rendah” tersebut keatas ionosfir. Lalu ionosfir
akan memantul turun kembali ke permukaan bumi, mirip gelombang radio SW. Pada
saat terpantul kembali disuatu tempat di muka Bumi itulah, frekuensi sangat
rendah itu tetap menerobos masuk ke dalam kerak bumi dan
menggetarkannya,maka gempa bumi akan terjadi. Bahkan gempa dan
tsunani di Aceh adalah “percobaan” teknologi mutakhir HAARP.
Dan masih banyak kemampuan dari HAARP ini.
Salah Satunya :
1. Mengubah
Keadaan Atmosfir
Dengan
pancaran HAARP menggunakan frekuensi tinggi (HF) akan berfungsi untuk mengubah
cuaca dengan mengkondensasikan atau mengembunkan udara, salah-satunya adalah
untuk membuat awan. Arah tembakan HAARP kearah atas, untuk frekuensi HF melalui
antena lalu “ditembakkan” ke atas, kearah lapisan stratosfir dan ionosfir yang
berada di atmosfir bagian atas.
Cara ini
membuat lapisan atmosfir kondisinya menjadi lebih hangat dan dapat menghasilkan
butiran-butiran air yang nantinya akan menjadi awan-awan hujan.
Banyak
tidaknya awan yang tercipta tergantung dari lama-tidaknya HAARP diaktifkan dan
juga berapa besar kuat Watt yang akan ditembakkan ke lapisan atas atmosfir
Selama ada
angin, maka akan tercipta awan lurus panjang dan kadang berbentuk ular. Begitu
panjangnya awan berisi butiran air ini hingga mengelilingi Bumi. Saintis
menyebutnya seperti “sungai diangkasa”.
Awan-awan ini
akan bisa menjadikan curah hujan biasa, hujan lebat hingga topan dan badai.
Namun awan juga dapat diciptakan hanya agar terhalangnya sinar matahari yang
menuju Bumi dan menyebabkan bumi lebih dingin atau malah lebih hangat dari
biasanya.
2. Radio Frekuensi (Radio Wave)
Dapat Menciptakan Gempa
HAARP saat
diaktifkan, gelombang radio berjuta/milyar watt diarahkan ke lapisan atas
atmosfir agar menjadi awan. Teknologi ini semakin berkembang sejak tahun
60-70an. Russia
dan Cina juga termasuk yang lebih dulu memiliki teknologi HAARP ini.
Frekuensi demi
frekuensi dicoba dari mulai yang rendah LV
atau VLF dan juga frekuensi tinggi HF, VHF, UHF, dan lainnya. Cara menciptakan
gemba bumi adalah sama, frekuensi tetap ditembakkan ke atmosfir, lalu memantul
kembali ke bumi.
Gelombang
radio tersebut kemudian dapat masuk ke tanah hingga ke kerak Bumi. Bahkan
kekuatan gelombang HAARP bisa menembus mantel Bumi lebih jauh dari dalamnya
samudera. Akibat efek dan cara itu maka kepadatan dan materi di dalam tanah di
wilayah tersebut akan terguncang. Apalagi jika diwilayah itu memang terletak di
patahan yang tak stabil. Apa yang terjadi berikutnya? Terjadi gempa! Maka
beebrapa gempa di laut juga dapat memicu Tsunami!
Untuk
membuktikan kebenaran bahwa HAARP dapat membuat gempa bumi, seorang ilmuwan
membuat simulasi sederhana, yaitu dengan sebuah maket miniatur kota yang komplit dengan rumah-rumah,
bebatuan, pohon hutan, bukit dan lainnya. Untuk membuktikan bahwa frekuensi
sangat rendah dapat memicu gempa, dia menggunakan pengeras suara rendah untuk
bass, yaitu sub-woofer yang diletakkan agak jauh dari maket kota miniatur tersebut.
Setelah
sub-woofer dinyalakan, tiada suara yang terdengar oleh manusia. Hanya membran
sekeliling / dipinggir dari sub-woofer tersebut yang bergerak maju-mundur
dengan hebat.
Apa yang
terjadi kemudian? Maket miniatur tersebut menjadi berantakan!!
3. Mempengaruhi
Pikiran dan Perilaku Manusia
Frekuensi
Sangat Rendah dapat menggerakkan lempeng Bumi yang tidak stabil. Bahkan,
Frekuensi Sangat Rendah dapat mempengaruhi otak manusia dan menjadikannya
perilaku manusia tersebut menjadi tidak logis pada di suatu kawasan. Jicamarca:
Peru
is home to one of the many worldwide locations of H.A.A.R.P.
Efek dari
Frekuensi Sangat Rendah terhadap otak dapat bermacam-macam.
Mulai dari tak
bersemangat, berhalusinasi, tidak logis, mudah terpengaruh bahkan hingga
menjadi agresif dan gila.
Dengan adanya
frekuensi HAARP yang disamakan dengan gelombang otak, maka akan terjadi
keributan disuatu wilayah tertentu, pemberontakan, kudeta, perang dan
berdamp[ak sosial lainnya.
Oleh karena
itulah, Frekuensi Sangat Rendah pada masa kini benar-benar dibutuhkan oleh
negara-negara ”koboy” yang maju agar berguna untuk mengatur dunia dengan satu
komando (New World Order).
Disinyalir,
teknologi ini dikembangkan saat manusia ingin mengetahui apa itu
"hantu". Dan menurut ilmu pengetahuan, ternyata hantu adalah
halusinasi manusia dikala otak terkena gelombang frekuensi sangat rendah.
Oleh
karenanya, maka terjadilah distorsi informasi oleh indera manusia. Selama info
itu dikirim oleh otak yang telah terkena frekuensi sangat rendah tersebut lalu
diterima indera manusia, maka hasilnya akan berbeda.
Manusia dapat
melihat yang tiada, mendengar yang tiada dan merasakan yang sebenarnya juga
tiada, namun semua seakan-akan ada. Mirip teknologi HAARP!
HAARP juga dapat
melawan sifat alam yang alamiah, seperti gempa yang dapat terjadi di daerah
yang jarang sekali terjadi gempa dimana tidak ada gunung dan jauh dari pinggir
lempeng samudera atau benua.
Salah satunya
adalah gempa yang baru-baru ini terjadi di pantai timur Amerika yang tidak
pernah gempa, namun titik episentrum ada disana. HAARP memang hebat, namun jika
ada di tangan pihak yang ”gila” menjadikannya tidak lagi lucu.
TeoriKonspirasi
Pengetahuan tentang HAARP di negara-negara maju sudah puluhan tahun lamanya. Dan konspirasi awal pembuatannya dilakukan oleh Uni Soviet namun dengan nama yang berbeda dan cara yang berbeda.
Pengetahuan tentang HAARP di negara-negara maju sudah puluhan tahun lamanya. Dan konspirasi awal pembuatannya dilakukan oleh Uni Soviet namun dengan nama yang berbeda dan cara yang berbeda.
Uni Soviet
membuat HAARP dengan menembakkan frekuensi rendah langsung ke tanah bukan ke
angkasa karena untuk membuat gempa.
Soviet
menggunakan dua pipa yang masing-masing berdiameter sekitar 5 meter.
Selongsong
pipa besar itu berketinggian sekitar 10 meter dan masing-masing pipa dapat
diangkut diatas truk panjang kontainer, jadi mirip dengan membawa rudal
balistik/roket.
Cara
pengunaannya yaitu dengan meletakkannya secara vertikal, lalu lubang yang
mengeluarkan frekuensi rendah diarahkan ketanah. Dan frekuensi rendah
dinyalakan. HAARP pertama ini dapat menimbulkan gempa hanya dalam radius
sekitar 1 kilometer.
Namun pada
saat Uni Soviet terkena dampak krisis ekonomi dan politik, teknologi dan
kendaraan serta perlengkapannya semua dijual oleh Uni Soviet kepada Amerika.
Sejak itulah Amerika menyempurnakan teknologi HAARP tersebut.
Lalu Uni
Soviet mulai membuat frekuensi tersebut “ditembakkan” mengarah ke angkasa. Amerika
kadang “diserang” oleh HAARP ini dengan mengubah cuacanya.
Tapi
lama-kelamaan Amerika pun tahu dan menjuluki “alat” milik Uni Soviet itu
“Woodpecker” atau “burung pelatuk”.
Dijuluki
burung pelatuk karena frekuensi yang dipancarkan oleh HAARP milik Uni Soviet
itu terdengar seperti burung pelatuk yang sedang mematok secara terus-menerus.
Lalu ada lagi
konspirasi yang telah diketahui banyak pihak bahwa setelah Amerika memiliki
teknologi frekuensi rendah dan teknologi HAARP, maka anggota New World
Order telah menguasai teknologi “Pengatur Cuaca” ini. Tidak
percaya?
Secara
otomatis begitupula dengan kolompok pemuja setan lainnya, yaitu Illuminati,
Freemason, Skull & Bone dan para Mansonic dan lainnya juga pasti ambil
bagian.