Penyakit Akibat Kurang Serat

Penyakit Akibat Kurang Serat - Penyakit akibat kurang serat ada 5 macam, seperti Kolestrol tinggi atau penyakit jantung, kanker, diabetes, Hemorrhoids, dan Irritable bowel syndrome (IBS) (kita bahas nanti) Gaya hidup yang cepat berubah, makan makanan cepat saji yang tidak terkontrol dan tidak memperhatikan vitamin atau gizi, banyak mengandung makanan berlemak yang dapat memicu kolestrol. Gaya hidup yang tidak mementingkan kesehatan seperti ini harus di hentikan. Jika terlambat, maka akan mengancam kesehatan anda.

Kami disini tidak membahas tentang makanan berserat, tetapi membahas tentang Penyakit Akibat Kurang Serat. Beberapa penyakit ini saya kutip dari beberapa sumber, penyakit itu adalah :

1. Kolestrol Tinggi atau Penyakit Jantung
Penyakit jantung merupakan penyakit pembunuh nomor wahid di dunia. Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu dibeberapa negara seperti di Amerika serikat, Indonesia dan sebagainya, jumlah penderitanya pun terus bertambah diseluruh negara. Melihat fakta ini seluruh masyarakat dunia perlu menjaga jantung dengan menjaga pola hidup yang sehat karena penyakit jantung sendiri terjadi karena pola hidup dan aktivitas yang tidak memperhatikan kesehatan.

Hasil studi menunjukkan bahwa makanan yang rendah kandungan kolesterol dan lemak jenuhnya, serta tinggi akan sayuran dan gandum utuh, dapat menurunkan kolesterol sebanyak 0,5% hingga 2% untuk setiap gram serat yang larut dalam air dan dikonsumsi setiap hari. Serat yang larut dalam air bersifat mengikat kolesterol, dan membantu untuk menyingkirkannya dari sistem pencernaan. Hal inilah yang membuat kolesterol dalam darah turun, dan mengurangi penyimpanan kolesterol dalam pembuluh arteri. Serat yang larut dalam air akan membentuk substansi dalam bentuk seperti gel. Sumber serat yang larut adalah oats, legume (buncis, kacang polong, kacang kedelai), apel, pisang, buah beri, barley, dan beberapa sayuran.

2. Diabetes
Penyakit ini tidak asing bagi masyarakat umum, banyak sekali orang yang terserang penyakit ini. iet kaya serat terbukti mampu mengurangi risiko diabetes hingga 28%. Sedangkan pola makan tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko wanita dalam menciptakan diabetes tipe II.

3. Kanker
Menurut National Cancer Institute, mengatakan "Sekitar 1/3 kematian akibat kanker diakibatkan oleh pola makan yang salah". Menurut hasil penelitian, diet yang rendah lemak dan tinggi serat seperti gandum utuh, buah-buahan, dan sayuran, dapat mengurangi risiko beberapa kanker, termasuk kanker usus dan kanker anus.

4. Hemorrhoids
Hemorrhoids adalah penyakit yang membengkak di dekat anus dan usus besar bagian bawah, dapat berkembang ketika dipaksa mendorong atau mengejang saat BAB. Mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan gandum utuh, serta minum cukup banyak air, dapat membantu mencegah dan menyingkirkan hemorrhoids. Karena, feses yang Anda hasilkan lunak, sehingga mampu melewati sistem pencernaan dengan mudah. Bila feses keras sehingga menimbulkan perdarahan, segera konsultasikan dengan dokter. Hal ini bisa merupakan tanda masalah kesehatan yang lebih serius.

5. Irritable bowel syndrome (IBS)
IBS memang tidak ada obatnya, namun gejalanya dapat dikurangi dengan mengonsumsi obat-obatan, mengurangi stres, dan menghindari pemicunya, seperti makanan berlemak, alkohol, dan minuman bersoda. Serat, seperti yang terdapat pada dedak atau bekatul, gandum utuh, dan sayuran, dapat mengurangi gejala IBS (khususnya konstipasi), karena membuat feses lunak, utuh (tidak terpotong-potong), sehingga anda tak perlu ngeden untuk mengeluarkannya.

Jika anda tidak terbiasa mengonsumsi banyak serat, dan ingin mencoba mengubah pola makan anda, lakukan secara berangsur-angsur. Selain itu, jangan berlebihan mengonsumsinya, karena juga dapat menyebabkan gejala yang sama, seperti kram, gas dalam perut, kembung, dan diare. Anda bisa mencegah masalah ini dengan menambahkan beberapa gram serat saja setiap hari. Cara yang mudah untuk melengkapinya adalah dengan minum dua cangkir minuman bebas kalori setiap selesai makan.

Demikianlah artikel tentang Penyakit Akibat Kurang Serat, kiranya dapat membantu untuk menambah wawasan anda. Terima kasih.. :)

Related : Penyakit Akibat Kurang Serat