Pentingnya Manajemen Bagi Organisasi Koperasi - Manajemen Koperasi, Dalam sejarah perkembangan pemikiran manajemen, manajemen mulai sangat nyata dibutuhkan manakala adanya suatu institusi atau organisasi, dimana orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi dituntut harus mampu bekerjasama untuk mengelola dan mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki organisasi dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi yang telah disepakati. Koperasi sebagai organisasi ekonomi modern yang berwatak sosial juga dituntut harus mampu mewujudkan tujuannya.
Seperti halnya organisasi usaha lainnya seperti CV, Firma, dan Perseroan terbatas, organisasi koperasi memiliki sumber daya seperti sumber daya manusia, modal (uang dan barang-barang modal), sarana fisik, dan sumber daya informasi yang harus dikelola untuk mencapai tujuannya. Hanya saja tujuan perusahaan kapitalistik (CV, Firma dan PT) adalah berbeda dengan tujuan koperasi. Tujuan perusahaan kapitalistik lebih mengutamakan kepada mencari keuntungan yang berkelanjutan guna meningkatkan kemakmuran pemiliknya berdasarkan prinsip ekonomi semata, sedangkan koperasi meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi. Tercapai tidaknya tujuan koperasi dapat diukur dari indikator kesejahteraan anggota yang dapat dilihat dari manfaat ekonomi dan manfaat sosial yang diterima oleh anggota koperasi.
Apa Manfaat/Keuntungan ekonomi bagi anggota?
- Peningkatan skala usaha. Koperasi memberikan kesempatan pada anggota untuk menjual atau membeli barang atau jasa secara bersama-sama, sehingga biaya yang timbul menjadi lebih rendah. Biaya pembelian yang murah akan memberikan manfaat harga yang lebih murah bagi anggota. Hal ini dapat diterapkan pada koperasi sekolah dalam pengadaan buku-buku pelajaran, Alat Tulis, Sepatu, pakaian seragam dan keperluan siswa lainnya.
- Pemasaran. Koperasi dapat menampung hasil produksi anggota dan menjualnya ke pasar. Dengan menjual secara bersama-sama melalui koperasi, maka biaya pemasaran yang harus dikeluarkan oleh masing-masing anggota menjadi lebih rendah, dibandingkan dengan menjual secara sendiri-sendiri. Biaya pemasaran yang rendah berarti penghematan bagi anggota yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan bersih anggota. Kegiatan pemasaran ini sangat cocok dan dibutuhkan bagi para petani anggota Koperasi Unit Desa (KUD), peternak anggota koperasi peternakan, perajin tahu dan tempe anggota Koperasi Tahu Tempe (Kopti), dan koperasi produsen lainnya.
- Pengadaan barang dan jasa. Koperasi dapat menyediakan barang dan jasa kebutuhan anggota. Dengan membeli secara bersama-sama melalui koperasi, maka memungkinkan anggota untuk mendapatkan barang dan jasa dalam jumlah dan kualitas yang baik dan harga yang lebih murah.
- Fasilitas kredit. Koperasi dapat memberikan kemudahan bagi anggota yang membutuhkan fasilitas kredit dalam bentuk: proses yang cepat, jaminan yang ringan, dan bunga yang rendah. Hal ini dapat dilakukan karena anggota adalah pemodal (pemilik) yang sekaligus pengguna/nasabah bagi koperasinya.
- Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). Sebagai anggota, pada akhir tahun akan memperoleh bagian SHU yang besarnya dihitung berdasarkan transaksi (pembelian, pemasaran, dan pengambilan kredit), dan partisipasi modal yang telah diberikan anggota kepada koperasi.
Apa Manfaat/keuntungan Sosial Bagi Anggota?
- Keuntungan kelompok. Dengan berkoperasi, gerakan koperasi memiliki potensi untuk menekan atau mempengaruhi kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Karena gerakan koperasi mewakili kepentingan banyak orang dengan menghimpun massa yang cukup besar dalam rangka memperjuangkan pembangunan yang pro terhadap hajat hidup rakyat banyak.
- Pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan ketarampilan dalam berkoperasi, berorganisasi, dan bisnis sebagai kunci untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan.
- Program sosial lainnya. Agar terpupuk Rasa kesetiakawanan antar anggota, maka koperasi dapat menyelenggarakan kegiatan asuransi, perumahan, jasa kesehatan, tunjangan hari tua, dan lain sebagainya.
Tujuan koperasi yang diukur dari manfaat ekonomi dan manfaat sosial bagi anggotanya tersebut tentu saja tidak secara otomatis akan dapat diwujudkan oleh koperasi begitu saja. Koperasi membutuhkan manajemen yang profesional yang mampu menerapkan fungsi dan proses manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Efektif berarti manajemen koperasi mampu mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Sedangkan efisien berarti manajemen koperasi mampu melakukan penghematan-penghematan (tidak boros) dalam menjalankan fungsi pelayanannya. Disinilah peranan manajemen koperasi menjadi sangat penting.
Jika dibandingkan antara koperasi dengan perusahaan kapitalistik, sebenarnya koperasi memiliki output atau tujuan ganda yaitu tujuan perusahaan koperasi dilihat dari segi ekonomi dan tujuan koperasi dari segi sosial. Sementara perusahaan kapitalistik lebih menekankan tujuan perusahaan dari segi ekonomi saja. Terhadap kondisi ini para pakar manajemen koperasi menyatakan bahwa manajemen koperasi adalah manajemen yang unik atau plus karena manajemen koperasi dituntut untuk mewu8judkan dua output sekaligus secara bersamaan. Oleh karenanya untuk mengelola koperasi dibutuhkan kemampuan dan profesionalitas manajemen yang lebih yang memahami karakteristik organisasi koperasi sebagai organisasi sosial ekonomi yang memiliki nilai dan prinsip yang berbeda dengan perusahaan kapitalistik.
Perbedaan manajemen koperasi dengan perusahaan kapitalistik dapat dilihat dari dimensi: pengguna jasa, kepemilikan, hak suara, pelaksanaan pengambilan keputusan, penentuan kebijakan, balas jasa terhadap modal, penerima keuntungan, dan penanggungan risiko yang secara rinci dapat dipelajari pada tabel berikut :