Sudahkah kita membaca Alquran hari ini? Boleh jadi ini menjadi pertanyaan yang sangat jarang tertanam dalam benak dan hati kebanyakan kaum muslim. Padahal, sudah semestinya Alquran dijadikan sebagai jalan hidup (way of life), bukan sekadar pajangan berdebu yang hanya teronggok di lemari hiasan. Sebagai penghias ruangan belaka. Itulah sepotong nukilan buku Masuk Surga Sekeluarga, karya terbaru Ustaz Bachtiar Nasir. Tidak seperti kebanyakan buku bernuansa religius, buku garapan pria yang saat ini menjabat Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini tak ubahnya buku popular.
Saat kegiatan bedah buku |
Disajikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan begitu gamblang. Namun, kandungan ajaran agama yang dilandaskan pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW tetap kental. Kajian-kajian Al-Qur’an terkait kehidupan keluarga begitu menyentuh dan mengena dengan keseharian kita.
Tengok saja pada salah satu bab yang mengulas tentang peran seorang ayah di tengah keluarga. My Dad My First Love, begitu judul bab tersebut. Ayahku adalah cinta pertamaku. Semua ayah tentu ingin menjadi cinta pertama bagi anak-anak perempuannya. Memang indah sekali bagi seorang anak yang tumbuh dan besar dengan kasih sayang dan cinta ayahnya.
Dia tidak mengenal belaian kecuali belaian ayahnya, tak pula mengenal cinta kecuali cinta sang ayah. Karena, “My Dad My First Love”. Merugilah anak-anak kita tanpa cinta ayahnya, kehilangan kehadirannya, dan tidak kebagian waktu di antara kesibukan sang ayah. Kebahagiaan bersama ayah terenggut akibat keganasan dunia kerja khususnya di kota-kota besar. Lebih merugi lagi bagi ayah yang kehilangan cinta anak-anaknya.
Tengok saja pada salah satu bab yang mengulas tentang peran seorang ayah di tengah keluarga. My Dad My First Love, begitu judul bab tersebut. Ayahku adalah cinta pertamaku. Semua ayah tentu ingin menjadi cinta pertama bagi anak-anak perempuannya. Memang indah sekali bagi seorang anak yang tumbuh dan besar dengan kasih sayang dan cinta ayahnya.
Dia tidak mengenal belaian kecuali belaian ayahnya, tak pula mengenal cinta kecuali cinta sang ayah. Karena, “My Dad My First Love”. Merugilah anak-anak kita tanpa cinta ayahnya, kehilangan kehadirannya, dan tidak kebagian waktu di antara kesibukan sang ayah. Kebahagiaan bersama ayah terenggut akibat keganasan dunia kerja khususnya di kota-kota besar. Lebih merugi lagi bagi ayah yang kehilangan cinta anak-anaknya.
Ustaz Bachtiar Nasir (kiri) bersama menteri Pendidikan Nasional Anis Baswedan (tengah) dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof DR Nasaruddin Umar |
Karena itu, wahai para ayah, anak-anakmu haus akan kehadiranmu. Jadikanlah mereka prioritas dalam hidupmu, karena materi yang engkau cari bukan segalanya buat mereka. Mereka anak-anakmu punya hak tumbuh dan berkembang dalam belaian dan cintamu.
Ada juga kisah orangtua yang mendidik anak-anaknya agar menjadi ahli Alquran. Selain itu, buku ini juga menyajikan beberapa kisah inspiratif yang dilakukan orang-orang biasa. Mereka meneladani kisah Rasulullah.
Tengok saja kisah seorang ayah di Makassar yang ingin kedua anaknya sebagai hafiz Alquran. Bahkan si ayah ini rela meninggalkan kenyamanan karier yang sudah diraihnya di sebuah perusahaan besar demi anak-anaknya. Dia rela hanya menjadi penjual produk mushaf Alquran.
Ada juga kisah orangtua yang mendidik anak-anaknya agar menjadi ahli Alquran. Selain itu, buku ini juga menyajikan beberapa kisah inspiratif yang dilakukan orang-orang biasa. Mereka meneladani kisah Rasulullah.
Tengok saja kisah seorang ayah di Makassar yang ingin kedua anaknya sebagai hafiz Alquran. Bahkan si ayah ini rela meninggalkan kenyamanan karier yang sudah diraihnya di sebuah perusahaan besar demi anak-anaknya. Dia rela hanya menjadi penjual produk mushaf Alquran.
Saat peluncuran buku. |
Penjabaran masuk surga sekeluarga dalam buku ini sejatinya untuk mengajak para orangtua bagaimana semestinya mengejawantahkan kandungan Alquran dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagaimana memberikan asupan makanan kepada keluarga dengan hasil yang halal.
Yang menarik, isi buku ini tidak bersifat mengajarkan orang, tetapi lebih kepada imbauan dan ajakan. Begini loh cara hidup Qur’ani.
Sejatinya, buku ini merupakan intisari serangkaian dakwah dan ceramah Bachtiar Nasir yang juga pimpinan Ar-Rahman Qur’anic Learning (AQL) Center ini disusun menjadi bacaan menarik. Buku terbitan AQL Pustaka dengan desain eksklusif hard cover setebal 400 halaman ini memang kaya kisah-kisah inspiratif, baik itu yang dilakukan para Nabi maupun orang-orang biasa.
Jadi, kalau kamu mau masuk sekeluarga, coba deh baca buku ini.
Yang menarik, isi buku ini tidak bersifat mengajarkan orang, tetapi lebih kepada imbauan dan ajakan. Begini loh cara hidup Qur’ani.
Sejatinya, buku ini merupakan intisari serangkaian dakwah dan ceramah Bachtiar Nasir yang juga pimpinan Ar-Rahman Qur’anic Learning (AQL) Center ini disusun menjadi bacaan menarik. Buku terbitan AQL Pustaka dengan desain eksklusif hard cover setebal 400 halaman ini memang kaya kisah-kisah inspiratif, baik itu yang dilakukan para Nabi maupun orang-orang biasa.
Jadi, kalau kamu mau masuk sekeluarga, coba deh baca buku ini.