Ini Dia Ciri Orang Yang Akan Direkrut oleh CIA - Badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA) saban tahun menggugurkan lima atau enam calon potensial karena hal yang mereka katakan di jaringan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Soal ini disampaikan perekrut CIA dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNNMoney, yang artikelnya dimuat 13 Maret 2015.
Menurut Kepala Perekrutan CIA, Ron Patrick, itu adalah sebagian kecil dari nasib sekitar 20.000 pelamar yang memasuki tahap akhir dari proses wawancara dengan badan intelijen ini. Namun CIA membatalkan tawaran pekerjaan kepada mereka karena posting mereka di media sosial.
"Jelas, kerahasiaan dan media sosial bertentangan satu sama lain," kata Patrick, yang juga memiliki akun samar-samar di LinkedIn, dan memiliki akun di Facebook dan Twitter dengan nama yang berbeda.
Berikut ini ciri-ciri anggota yang akan direkrut CIA :
1. Tidak memberikan tanda 'like' di akun media sosial CIA
Tidak apa-apa untuk mengungkapkan minatnya di depan publik. Setidaknya pada awalnya.
"Setelah kami menyatakan minat serius terhadap aplikasi mereka, kami akan katakan: Jangan follow kami, jangan memberi like pada kami. Dan jika mereka memiliki (akun media sosial), kami meminta mereka untuk mundur sedikit," kata Patrick.
Tapi, kata Patrick, seseorang yang mungkin akan menjadi agen CIA yang menyamar suatu hari nanti di zona perang. Calon mata-mata tidak menyiarkan minatnya dalam urusan memata-matai kepada dunia.
2. Selalu hadir di media sosial
Menurut Patrick, menjadi agen rahasia tidak harus antisosial atau phobia terhadap teknologi.
"Jika kita hanya mempekerjakan orang-orang yang takut terhadap itu, mereka tidak akan banyak membantu kita di dunia atau dalam menjalankan misi kami," kata Patrick. "Banyak orang kita berhadapan dengan -terutama target yang kami hadapi- berada di media sosial."
3. Tidak mengumumkan telah diwawancarai CIA
Setelah melamar ke CIA, badan intelijen ini akan memberitahu pelamar untuk tutup mulut. Patrick mengatakan, beberapa calon mata-mata yang telah menjalani wawancara tatap muka, mereka pergi online dan memposting sesuatu seperti, "Saya diwawancarai CIA."
"Ini pertanyaan soal kepercayaan dan integritas," kata Patrick. "Mereka tidak bisa mengikuti instruksi dan menangani kerumitan dan pentingnya pekerjaan yang sedang mereka lamar."
4. Mencari tips kecurangan
Proses penyaringan untuk posisi agen rahasia berlangsung panjang dan rumit. Ini adalah tipe mata-mata yang biasanya ditugaskan di luar negeri dan melaporkan bahan intelijen yang sangat sensitif ke bos mereka di kantor pusat.
Patrik mengingat ada salah satu kandidat yang mendapat tawaran pekerjaan dari CIA. Kemudian penyidik latar belakang untuk agen bertanya apakah dia menggunakan media sosial dalam proses aplikasinya.
Pelamar ini mengakuinya. Dia juga mengaku gugup melewati ujian poligraf (pendeteksi kebohongan). Jadi, ia menggunakan jaringannya untuk melacak orang-orang tertentu yang bisa membantunya "mengalahkan poligraf."
"Begitu dia mengatakan itu, kami langsung mendiskualifikasinya," kata Patrick.
5. Tidak menambahkan kolega ke daftar "teman"
Ini merupakan aturan tak tertulis. Pegawai CIA cenderung beroperasi di area sempit dan tertentu. Anda tidak tahu apa yang biasanya tetangga meja Anda benar-benar kerjakan. Jadi, Anda tidak tahu apakah menyertakan foto mereka (di media sosial) di sebuah pesta akan membuka penyamaran mereka.
Tidak boleh ada penandaaan wajah - atau mengumumkan lokasi mereka. Selain itu, menambahkan mata-mata rekan kerja Anda kepada daftar "teman" di media sosial hanya membuat lebih mudah bagi badan-badan intelijen asing untuk memetakan jaringan CIA.
6. Jika direkrut, mereka tidak menghilang dari media sosial
"Ini memang lucu. Orang-orang yang memposting sesuatu di Omaha, lalu New York -lalu berhenti berbicara," kata Patrick.
"Ini akan menimbulkan kecurigaan." Menurut Patrick, jika dia lantas menghilang setelah posting di sejumlah tempat, itu akan menjadi "petunjuk" atau "penanda" bahwa mungkin ia bekerja untuk dinas rahasia.
CNN